Bercerita Bandung

 


Bismillahirrahmanirrahim,

Sebelumnya ngga pernah ikut tantangan-tantangan untuk menulis di instagram selama sebulan, 30 hari atau apapun...iya, rasanya belum pernah sih. Meski beberapa teman sempat mengajak. 

Ngga begitu yakin bisa konsisten tiap hari nulis dan bercerita di instagram, tapi ngga ada salahnya dicoba untuk ikut @1bulanberceritabandung. Momennya pas, karena saya sedang kembali belajar menulis diary dan juga jurnal. Ya, kadang muatan-muatan psikopat yg memenuhi pikiran dan hati bisa perlahan terurai dengan menulis diary atau jurnal, saya rasa itu baik untuk kesehatan mental. 

Bandung. Bercerita tentang Bandung untuk saya seperti membuka foto album lembaran-lembaran dan memori di otak. Hal pertama yg terlintas untuk memulai #1bulanberceritabandung, Bandung adalah sebuah kota tempat saya lahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tua yang asli urang Sunda tapi bukan orang Bandung. Sebuah kota yang dulu sempat dijuluki "taman Allah", "Kota kembang" dan lainnya karena dahulu hutan dan lahan hijau di sekitar kota Bandung masih terjaga dan lestari. Bandung adalah sebuah kota yang awal saya kenal sedikit sejarahnya dari 2 buku hasil karya pak Haryoto Kunto. Seperti photo diatas, halaman pertama sekapur sirih dari buku karya beliau "Semerbak bunga di Bandung Raya" yg mengutip kalimat dari naskah Sunda, 

Mari sesaat memejamkan mata, membuka memori lama seperti apa rupa Bandung di masa lalu, dari masa ke masa hingga saat ini. Masih #h1bbb mungkin ada teman-teman lain yang mau ikut bercerita tentang Bandung?


Comments